๐๐ž๐ง๐š๐ง๐ ๐ค๐š๐ฅ ๐๐ž๐ญ๐ข๐ซ ๐Œ๐š๐ฌ๐ฃ๐ข๐ ๐€๐ ๐ฎ๐ง๐  ๐ƒ๐ข๐ฉ๐ž๐ซ๐›๐š๐ข๐ค๐ข, ๐€๐ค๐ญ๐ข๐ฏ๐ข๐ญ๐š๐ฌ ๐ˆ๐›๐š๐๐š๐ก ๐ƒ๐ข๐š๐ฅ๐ข๐ก๐ค๐š๐ง ๐ค๐ž ๐Œ๐š๐ฌ๐ฃ๐ข๐ ๐’๐ž๐ฆ๐ž๐ง๐ญ๐š๐ซ๐š

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) bersama kontraktor PT Adhikarya langsung memperbaiki penangkal petir di atas kubah Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam.

โ€œSetelah patah akibat angin kencang melanda Kota Batam pada Selasa 17 September 2024 langsung kami perbaiki,โ€ ujar Kepala Dinas CKTR Kota Batam, Azril Apriansyah, Rabu (18/9/2024).

Azril menegaskan, kerusakan yang dialami akibat musibah angin kencang tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor sembari pengecekan secara menyeluruh.

โ€œUntuk aktifitas ibadah di masjid dialihkan ke masjid sementara di kawasan Masjid Agung Raja Hamdiah Kota Batam,โ€ katanya.

Terkait perbaikan itu, Azril belum memastikan kapan akan selesai dan bisa digunakan kembali. Ia berharap, perbaikan tersebut selesai secepatnya.

โ€œSemoga cepat selesai dan jemaah kembali bisa beraktifitas di Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam,โ€ katanya.

Untuk diketahui, akibat angin kencang yang menyapu Batam tersebut tak hanya mengakibatkan penangkal petir Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam saja yang patah, sejumlah pohon di 30 titik tumbang, bahkan sejumlah fasilitas umum lainnya juga mengalami kerusakan.

Tak hanya itu, akibat angin kencang itu, dari data saat ini, terdapat satu korban jiwa di Kecamatan Belakang Padang akibat pancung yang ditumpangi tenggelam tersapu angin.

Kejadian itu di Perairan Depan Pulau Pekasih Kelurahan Terong Kecamatan Belakang Padang Kota Batam. Korban meninggal dunia yakni Sumani (38) yang merupakan warga Moro Karimun. Sementara lima rekannya lagi selamat.

Dari kronologi, pada hari Selasa 17 September 2024 sekira pukul 17.00 WIB korban bersama sama dengan saksi lainnya berangkat dari Tanjung Riau menuju Pulau Juda Kecamatan Moro, Karimun dengan menggunakan 1 unit speedboat lalu sekira pukul 18.00 WIB ketika speedboat melintasi perairan Pekasih diterjang angin ribut sehingga speedboat mengalami karam dan terbalik, kemudiaan pada sekira pukul 19.00 Wib korban beserta saksi-saksi lainnya ditolong oleh para nelayan setempat sehingga berhasil dievakuasi ke daratan pekasih kelurahan Pulau Terong, lalu pada sekira pukul 19.50 WIB korban dijemput oleh Pihak Keluarga serta langsung dibawa pulang menuju ke Pulau Juda Kecamatan Moro, Karimun.

DD