Dishub Kota Batam Akan Menerapkan Pembayaran Non Tunai Di Trans Batam

Pernah lihat bagaimana orang di luar negeri membayar tiket bus? Cukup dengan menempelkan kartu pada mesin yang terpasang dekat pintu masuk kendaraan umum tersebut. Bus Trans Batam akan menerapkan hal serupa.

“Kita mau buat seperti itu. Jadi penumpang naik bus, lalu tap kartu ke mesin reader yang kita pasang di bus. Kita siapkan alatnya di 64 bus,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Yusfa Hendri, di Batam Centre, Jumat (13/10).

Sistem pembayaran tiket dengan kartu ini sebagai bentuk dukungan terhadap program transaksi non tunai pemerintah. Rencananya mulai diterapkan pada 1 Januari 2018 mendatang.

“Akhir Desember kita ujicoba. Saat ini kita sedang mempersiapkan peralatan pendukungnya,” kata dia.
Dalam pelaksanaannya nanti, Dinas Perhubungan bekerjasama dengan Bank BRI untuk penyediaan kartu e-money. Targetnya 5.000 e-money BRI akan dimanfaatkan untuk pengguna bus Trans Batam. Namun tahap pertama akan disediakan sebanyak 1.500 kartu.

“Nanti kalau kurang ditambah, 100, 200 sesuai permintaan. Kartu bisa didapatkan di halte atau shelter besar seperti Batam Centre, Sekupang. Cukup bayar Rp 10 ribu untuk pencetakan kartunya. Pengisian saldonya bisa di halte, kantor BRI, bisa juga secara online dari rekening. Melalui mesin di petugas Trans juga bisa dilakukan top up. Kartunya tidak hanya untuk Trans Batam, tapi merchant lain yang bekerjasama dengan BRI juga,” papar Yusfa.

Bank BRI dipilih karena sebelumnya sudah ada kerjasama yang dirintis. Dan sejauh ini BRI yang dirasa paling siap. Namun tidak menutup kemungkinan kerjasama dengan bank lain yang berminat.
Saat ini, kata Yusfa, bus Trans Batam melayani empat ribuan penumpang per harinya. Dan pendapatan daerah dari Trans Batam mencapai Rp 7 miliar. Harga tiket untuk penumpang umum Rp 4.000 sekali jalan. Harga tersebut masih mendapat subsidi dari pemerintah.