BATAM – FDG (Forum Discussion Group) terkait menindak lanjuti Nota kesepakatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub dengan provinsi Kepri dan Pemerintah kota Batam tentang Pilot Project Sutainble Urban Transport Programme Indonesia dan Indonesia Bus Rapid Transit Corridor Development Project (IndoBus)Yang dipimpin Drs.Yusfa Hendri M.Si.(ass 1) mewakili Walikota Batam dan dihadiri oleh perwakilan Ditjen Hubdat Ka Balai perhubungan wilayah IV Riau Kepri serta beberapa pimpinan SKPD terkait diantaranya Bapelitbanda, Dinas Bina Marga & SDA, Dinas Cipta Karya, Dinas PerumahaanRakyat, Pemukiman dan pertamanan, Dinas Pertanahan, Dan Satpol PP.
menurut Yusfa, program tersebut sangat mendukung terhadap apa yang telah Walikota Batam perbuat khususnya terkait beberapa ruas jalan di Kota Batam yang diperbesar, dan sebagai warga Batam sudah selayaknya kita bangga akan kinerja Walikota Batam sehingga Daerah kita dijadikan salah satu daerah percontohan oleh Kementerian Perhubungan RI dalam pengembangan Transportasi Perkotaan.Program ini sendiri berlangsung selama lima tahun sejak penandatanganan. Mulai tahun 2019, dan sudah dilaksanakan prastudi kelayakan. Pada tahun 2020 dilaksanakan studi kelayakan, tahun 2021 dilakukan persiapan konstruksi. Ujar Yusfa
Secara bersamaan, Ditjen Hubdat kementerian Perhubungan yg diwakili oleh Bambang Wahyu Hapsoro (Kasubdit Angkutan Perkotaan) menjelaskanINDO BUS adalah Indonesian Bus Rapid Transit Corridor Development Project. Program ini merupakan komponen teknis tambahan dari program SUTRI NAMA untuk memberikan bantuan teknis kepada kota percontohan untuk melaksanakan Sistem Bus Rapid Transit (BRT) dengan lajur khusus.Kami yakin, setelah mempelajari karakteristik dan pengelolaan Transportasi di Batam (Bus Trans Batam) dan keseriusan Pemerintah kota Batam terkait kemajuan Transportasi Masal, capaian program kegiatan ini akan mendapatkan hasil positif sesuai tujuan yang telah ditetapkan, ujar Wahyu
Jumat (28/02/2020)
